Hari Senin, lebih tepatnya tanggal 26 Desember 2016, aku, adekku (ester), dan orangtuaku pergi ke Sumatera Utara. kita pergi sekeluarga. HORAY!
perlu untuk diketahui, bahwa ini pergi nya baru direncanain pas tanggal 24. karena pas itu rencananya mau liburan ke Bandung. tapi karena sesuatu hal, akhirnya gajadi deh
persiapan ke Sumatera Utaranya cuma H-2 aja, serius. mulai dari ngabarin saudara yang ada di sana, carter mobil, dan pesan tiket pesawat semuanya serba H-2. tau sendiri lah ya gimana harga tiket pesawat kalau mesennya mendekati hari H gitu. semua ini dilakukan agar mengisi waktu luang selama liburan karna masa iya cuma liburan di rumah aja *eak.
kayaknya sih juga emang harus ke Sumatera. karena mulai tahun ini aku masuk kuliah dan pasti bakal lebih sibuk dari SMA hihi doakan biar bisa masuk perguruan tinggi negeri ya teman2! AMIN
meskipun liburan ke Sumatera baru direncanakan H-2, pujiTuhan perjalanannya berjalan dengan lancar. mau tau seperti apa? yuk cekidot!
Senin, 26 desember 2016
Aku sekeluarga berangkat pukul 14.45 WIB dari Bandara Juanda, surabaya. pada saat berangkat, bandaranya ga seberapa ramai. mungkin karena sudah banyak yang berlibur
perjalanan Surabaya-Medan ditempuh dengan waktu 3 jam sehingga kami pun sampai di Bandara Kualanamu, Medan pukul 17.45 WIB. dibandingkan dengan Bandara Juanda, Bandara Kualanamu jauh lebih bagus. karena Bandara Kualanamu merupakan bandara baru. sebab, dulu bandara yang ada di Medan adalah Bandara Polonia. di Bandara Kualanamu ini juga ada stasiun kereta apinya. pesawat dan kereta api berada di satu tempat gitu
ini dia stasiun kereta api bandara kualanamu, medan |
setelah sampai Bandara Kualanamu, kami pun langsung menuju mobil yang di carter dan langsung menuju rumah Opung (nenek/ibu dari papa saya) yang berada di medan
Selasa 27 Desember 2016
waktu menunjukkan pukul 06.00 waktunya melanjutkan perjalanan. kali ini, kami tidak hanya berempat. melainkan dengan opung dan juga saudaraku yang bernama Chyntia. oiya kami akan pergi ke Sumbul. hah sumbul? iya coy sumbul. aku jamin yang tinggal di luar sumatera dan gapunya sanak saudara atau gapernah ke sumatera pasti gatau deh
tujuan kami ke Sumbul adalah untuk ziarah, mengucapkan natal kepada sanak saudara yang ada disana, dan berkumpul bersama mereka. ini juga pertama kalinya aku ke Sumbul. sebelum berangkat ke Sumbul, kami menyempatkan untuk membeli bunga di Medan, yang nantinya akan digunakan sewaktu ziarah
dibutuhkan waktu 4 jam dari medan menuju Sumbul. selama perjalanan, kami lebih banyak melihat pepohonan hijau di sepanjang jalan daripada melihat rumah-rumah penduduk dan jalannya juga sedikit berkelok-kelok. tak terasa 4 jam pun berlalu, akhirnya kami tiba di Sumbul. tepatnya di rumah keluarga yang ada disana. pertama tentunya kami bersalam-salaman dengan saudara dan habis itu langsung siap untuk ziarah.
jalan yang harus dilewati ketika hendak berziarah |
setelah berjalan, akhirnya kami pun tiba di makam untuk berziarah. kami membersihkan kuburan dengan cara mencabuti tanaman-tanaman pengganggu yang tumbuh di tanah makam, setelah itu kami pun marsuap. jadi kan di foto sebelumnya, papa ku membawa teko, nah itu nanti digunakan untuk marsuap. caranya dengan menuangkan air yang ada di teko ke tangan, kemudian membasuh muka dengan air itu. tapi air nya sambil disiram ke kuburan gitu. dan ini termasuk adat batak ketika berziarah ke makam keluarganya
makamnya di ladang gitu ya hihi |
setelah ziarah, kami pun masuk ke rumah saudara untuk mengucapkan selamat hari natal dan tahun baru. tapi ternyata bukan hanya itu saja. kami juga diadati dengan diberikan makanan khas batak (saksang, babi panggang, ikan mas di arsik, sup babi). wah kami pun tidak akan mengira akan diperlakukan seperti itu oleh keluarga kami yang berada di sumbul. tidak hanya itu, kami juga di ulosi (dikasih ulos) oleh keluarga yang ada disana. wih benar benar adat batak banget emang!
kok bisa di kayak gituin sih yon? itu semua karena saudaraku yang ada disini adalah tulang (paman) dari papaku dan mereka adalah opung (kakek/nenek) ku. dan ini juga karena aku sekeluarga baru pertama kali ke sumbul dengan bersama-sama
adat pun berlangsung lama. sekitar 3 jam hm. emang orang batak kalau sudah masalah adat itu lama sekali. aku, Chyntia, dan Ester pun sudah mulai bosan dan ingin menikmati suasana luar. akhirnya kami keluar dan pemandangan diluar sungguh luar biasa
awannya itu loh |
eak |
tak terasa, malam pun datang. yang awalnya kami berencana akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir, tidak jadi karena adat begitu lama. kami pun memutuskan untuk menginap di rumah saudara. tbh, udara di sumbul dingin banget serius. lebih dingin daripada Batu, Malang dan Bandung. brrr
Rabu, 28 Desember 2016
pukul 05.00 kami bangun dan kami pun tidak mandi karena airnya dingin sekali. sedingin es gitu
akhirnya kami pun hanya sarapan dan meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuh. setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir. Chyntia dan Opung tidak ikut. mereka langsung kembali ke Medan karena Opung sudah tidak kuat lagi jalan lama-lama (maklum lah ya sudah tua)
kami pun hanya sekeluarga
menuju Pulau Samosir bisa dilalui dengan 2 jalur. yaitu jalur laut dan jalur darat. untuk menuju kesana, kami pun menggunakan jalur darat yaitu dengan mobil. kami melewati jalan Tele, Pangururan.
sewaktu perjalanan, kami melewati obyek wisata "Menara Pandang Tele". dan kami pun menyempatkan diri untuk singgah di menara itu. tiket masuk nya hanya 2000/orang dan kita bisa melihat betapa indahnya Danau Toba dan Pulau Samosir yang terlihat dari menara ini
nah bagus kan ya pemandangannya? ga cuma bagus. tapi bagus banget. ga nyesel kok buat ngeluarin uang 2000 buat biaya masuk!
setelah puas foto-foto di Menara Pandang Tele, kami pun melanjutkan perjalanan. oiya aku mau memberitau, bagi yang hendak melewati jalur darat melalui Tele ini diperlukan ekstra hati hati karena jalanan sangat berkelok dan sebelah kanan (jika kita dari sumbul) adalah jurang.
melalui jalur darat ini ke Pulau Samosir, ternyata Pulau Samosir dan Pulau Sumatera hanya dibatasi oleh jembatan saja loh! aku kirain sih dipisahin jembatan yang besar gitu. eh ternyata cuma jembatan kecil. dan malahan aku juga gatau kalau udah sampai di Pulau Samosir, karena saking kecilnya jembatan itu. gini nih jembatannya (ngambil dari google):
sampai di Pulau Samosir, kami pun mencari tempat wisata yang bernama "Pantai Pasir Putih Parbaba" atau yang lebih akrab disebut "Pantai Parbaba". pantai ini sangat terkenal di Pulau Samosir daripada pantai lainnya. dengan berbekal GPS, kami pun sampai di Pantai Parbaba. ternyata emang bener, pemandangan disini sangat indah. wajib di explore nih buat yang mau jalan-jalan ke Pulau Samosir
kami di Pantai Parbaba sekitar 45 menit saja. karena mau berenang pun males ganti bajunya. padahal itu dalam kondisi belum mandi dari pagi hm. setelah dari Pantai Parbaba, kami pun melanjutkan perjalanan. di perjalanan, ada pemandangan bagus lagi. jadi ada pulau kecil gitu deh. nah ini pulau kecilnya ada di Danau Toba :
mulai bingung kan ya mau kemana lagi. tadinya sih mau ke Tongging. tempat dimana ada Patung Sigale-gale. tapi berhubung 2 tahun yang lalu (2014) sudah pernah kesana, jadi lebih baik gausah. ini nih kenangannya :
akibat bingung mau kemana dan perjalanan juga masih panjang, akhirnya kami pun memutuskan untuk kembali ke Pulau Sumatera. kali ini kami kembali melalui jalur laut. eh ga jalur laut sih. jalur danau lebih tepatnya. jadi di Pulau Samosir cuma ngunjungin Pantai Parbaba saja. wih gapapa lah ya yang penting sudah mengelilingi setengah Pulau Samosir. akhirnya kami tiba di pelabuhan dan puji Tuhan banget ga seberapa antri. karena biasanya buat ke pelabuhan itu bisa ngantri selama 3 jam lebih. tapi kali ini cuma ngantri selama 1 jam
dari Pulau Samosir ke Pulau Sumatera dengan Kapal Feri ditempuh selama 1 jam. kami pun sampai di Parapat. di pelabuhan yang dari Parapat nya terlihat banyak sekali mobil berjajar sangat panjang. demi ke Pulau Samosir semua tuh. emang kalau dari Pulau Sumatera ke Pulau Samosir lebih enak pakai jalur darat guys. karena lebih cepat daripada harus mengantri Kapal Feri. meskipun jalannya curam, tapi kalau ekstra hati-hati dan selalu berdoa pasti bisa kok!
setelah sampai di Parapat, kami langsung menuju penginapan angkatan laut dan menuju ke rumah saudara yang ada disana untuk bernatal + tahun baru, sekalian ke tempat makam opung (papa dari papa saya) yang dimakamkan di Parapat (gaada fotonya karena pada saat itu baterai kamera habis). setelah itu kami pun kembali ke penginapan dan bermalam disana. hokya akhirnya kami pun mandi! AHAHA setelah seharian ga mandi sama sekali
Kamis, 29 Desember 2016
waktunya melanjutkan perjalanan. tapi sebelum melanjutkan perjalanan, kami pun menyempatkan diri berkeliling di sekitar Parapat. ga jauh-jauh dari penginapan sih. setelah mutar-mutar sana-sini akhirnya kami pun mendapatkan tempat tujuan. yaitu "Rumah Pengasingan Soekarno"
setelah itu kami kembali ke penginapan untuk sarapan. sesudah sarapan, kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan ke Balige. tapi sebelum ke Balige, kami ke Laguboti, sebuah kecamatan di Toba Samosir untuk ziarah ke makam opung boru dan opung doli (nenek dan kakek saya dari mama)
perjalanan kesana kadang berkelok-kelok, kadang tidak. tapi tenang saja, jalannya sudah bagus kok. meskipun kami berangkat sekitar jam 8 dari parapat, udaranya masih dingin. sejuk gitu deh. malah kabutnya banyak banget :
tak terasa kami pun sampai (aku lupa berama jam perjalanannya). seperti biasa kami ziarah. sehabis ziarah kami langsung ke Balige. dan janjian ketemuan dengan saudara kami. yaitu inanguda ku (adek dari mamaku. di jawa dipanggil tante) tidak lupa juga ada 2 anaknya inanguda yang ikut. yaitu Lady, adekku dan abangku, Bang Tomy juga yang akan menunjukkan jalan selama kami jalan-jalan.
tujuan di Balige adalah "Pantai Lumban Bul-Bul" atau yang lebih akrab dikenal dengan "Pantai Bul-Bul". disini pantainya lebih sepi dibandingkan Pantai Parbaba yang ada di Pulau Samosir. Pantai ini baru diresmikan oleh Presiden Jokowi. kalau ga tahun 2015 ya 2016 (maaf ya aku lupa lagi). Pantai ini sepi karena mungkin perjalanan menuju pantai ini masuk-masuk ke dalam, jalannya kecil, dan banyak yang belum mengetahuinya
setelah dari Pantai Bul-Bul, kami menuju Tarutung. lokasi pertama yang kami datangi di Tarutung adalah Makam Sisingamangaraja XII (pahlawan nasional Indonesia). makam ini terletak di Soposurung, Balige
setelah dari makam Sisingamangaraja XII kami menuju lokasi kedua. yaitu air soda yang juga ada di balige atau yang lebih dikenal dengan "aek rara" oleh masyarakat batak. oiya air soda ini hanya ada 2 di dunia. yang 1 ada di Venezuella. yang 1 nya lagi ada di Balige, Indonesia
Rabu, 28 Desember 2016
pukul 05.00 kami bangun dan kami pun tidak mandi karena airnya dingin sekali. sedingin es gitu
akhirnya kami pun hanya sarapan dan meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuh. setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir. Chyntia dan Opung tidak ikut. mereka langsung kembali ke Medan karena Opung sudah tidak kuat lagi jalan lama-lama (maklum lah ya sudah tua)
kami pun hanya sekeluarga
menuju Pulau Samosir bisa dilalui dengan 2 jalur. yaitu jalur laut dan jalur darat. untuk menuju kesana, kami pun menggunakan jalur darat yaitu dengan mobil. kami melewati jalan Tele, Pangururan.
sewaktu perjalanan, kami melewati obyek wisata "Menara Pandang Tele". dan kami pun menyempatkan diri untuk singgah di menara itu. tiket masuk nya hanya 2000/orang dan kita bisa melihat betapa indahnya Danau Toba dan Pulau Samosir yang terlihat dari menara ini
menara pandang tele |
kayak udah ngelewatin awan gitu ya. padahal ini baru di lantai 2 menara |
nah bagus kan ya pemandangannya? ga cuma bagus. tapi bagus banget. ga nyesel kok buat ngeluarin uang 2000 buat biaya masuk!
setelah puas foto-foto di Menara Pandang Tele, kami pun melanjutkan perjalanan. oiya aku mau memberitau, bagi yang hendak melewati jalur darat melalui Tele ini diperlukan ekstra hati hati karena jalanan sangat berkelok dan sebelah kanan (jika kita dari sumbul) adalah jurang.
melalui jalur darat ini ke Pulau Samosir, ternyata Pulau Samosir dan Pulau Sumatera hanya dibatasi oleh jembatan saja loh! aku kirain sih dipisahin jembatan yang besar gitu. eh ternyata cuma jembatan kecil. dan malahan aku juga gatau kalau udah sampai di Pulau Samosir, karena saking kecilnya jembatan itu. gini nih jembatannya (ngambil dari google):
kecil banget kan ya? kayak ngehubungin desa satu ke desa lainnya gitu. ternyata penghubung antar pulau guys. |
TOP BANGET SERIUS |
gapapa muka pada kumus. yang penting pemandangannya cuy |
mulai bingung kan ya mau kemana lagi. tadinya sih mau ke Tongging. tempat dimana ada Patung Sigale-gale. tapi berhubung 2 tahun yang lalu (2014) sudah pernah kesana, jadi lebih baik gausah. ini nih kenangannya :
hayo tebak patung sigale-galenya yang mana? |
jangan salah fokus ya |
setelah sampai di Parapat, kami langsung menuju penginapan angkatan laut dan menuju ke rumah saudara yang ada disana untuk bernatal + tahun baru, sekalian ke tempat makam opung (papa dari papa saya) yang dimakamkan di Parapat (gaada fotonya karena pada saat itu baterai kamera habis). setelah itu kami pun kembali ke penginapan dan bermalam disana. hokya akhirnya kami pun mandi! AHAHA setelah seharian ga mandi sama sekali
Kamis, 29 Desember 2016
waktunya melanjutkan perjalanan. tapi sebelum melanjutkan perjalanan, kami pun menyempatkan diri berkeliling di sekitar Parapat. ga jauh-jauh dari penginapan sih. setelah mutar-mutar sana-sini akhirnya kami pun mendapatkan tempat tujuan. yaitu "Rumah Pengasingan Soekarno"
ini dia rumah pengasingan Soekarno |
pemandangan di depan rumah pengasingan soekarno ini langsung danau toba loh. wi asik ya Pak Soekarno waktu itu |
perjalanan kesana kadang berkelok-kelok, kadang tidak. tapi tenang saja, jalannya sudah bagus kok. meskipun kami berangkat sekitar jam 8 dari parapat, udaranya masih dingin. sejuk gitu deh. malah kabutnya banyak banget :
ini sekitar jam 9 loh |
tujuan di Balige adalah "Pantai Lumban Bul-Bul" atau yang lebih akrab dikenal dengan "Pantai Bul-Bul". disini pantainya lebih sepi dibandingkan Pantai Parbaba yang ada di Pulau Samosir. Pantai ini baru diresmikan oleh Presiden Jokowi. kalau ga tahun 2015 ya 2016 (maaf ya aku lupa lagi). Pantai ini sepi karena mungkin perjalanan menuju pantai ini masuk-masuk ke dalam, jalannya kecil, dan banyak yang belum mengetahuinya
pintu masuk ke makam Sisingamangaraja XII |
makam Sisingamangaraja XII |
jadi yang dimaksud dengan air soda itu adalah air yang ada gelembung-gelembungnya gitu. sama seperti soda. dan gelembung-gelembung itu muncul dari bawah batu yang ada di dasar kolam. sebenarnya batu ini ga cuma ada di kolam itu saja sih. tapi juga ada di sekitar daerah air soda. tapi sayangnya, masyarakat sekitar tidak mau memberikan tanahnya untuk dikelola menjadi kolam air soda yang lebih besar lagi. sangat disayangkan
coba lihat deh. pinggir-pinggirnya adalah sawah |
ada gelembung-gelembung nya nih |
tempat jual durian ini berada sebelum gerbang "selamat datang di bonapasogit tarutung". durian disini enak banget. malah lebih enak daripada yang ada di Jawa. harganya pun tidak seberapa mahal (rata-rata)
Setelah makan durian, inanguda dan Lady pun turun karena masih ada pekerjaan. akhirnya tinggal sama Bang Tomy saja. dan bang Tomy lah yang menunjukkan jalan sampai ke Pematang Siantar nantinya. tapi tujuan selanjutnya adalah Rantau Prapat (rumah maktua/bibi dalam bahasa jawa nya). perjalanan kali ini sangat jauh. karena kami berangkat sore jam 3 an dari Tarutung dan sampai di Rantau Prapat itu jam 10 malam. tapi kami tidak lewat jalan umum. tapi lewat jalan dalam. melewati ketinggian dan disuguhi pemandangan hutan yang luar biasa. Waktu malamnya melintasi jalan yang masuk ke hutan-hutan dan jalanan naik ke gunung gitu, jalanannya semakin kecil dan sebelah nya ada jurang. harus hati-hati juga sewaktu melewati jalan itu.
waktu pun menunjukkan pukul 10. kami sampai ke rumah saudara dan aku langsung mandi dan bermalam di rumah maktua
Jumat, 30 Desember 2016
paginya, kami sarapan. dan lanjut ke Pematang Siantar. dan ini juga perjalanannya lumayan jauh juga. kami berangkat dari rumah maktua jam 8 pagi dan sampai di siantar pas siang sekitar jam 2-an. tiba di siantar, kami pun langsung mampir ke pasar siantar untuk membeli ikan teri khas siantar dan membeli roti ganda (roti khas siantar)
maafkan saya ya pak. fotonya kayak gini |
setelah dari pasar siantar, kami menuju rumah tulang (kakak cowo dari mama saya/paman kalau di jawa) untuk bernatal + bertahun baru. malamnya, kami kuliner pangsit. pangsit ini adalah pangsit yang sangat terkenal di Siantar. sudah ada dari dulu. rasanya juga tidak usah diragukan lagi. yaitu Pangsit yang berada di simpang empat (simpang opat dalam bahasa bataknya). nama tempatnya adalah "Pangsit Cintauli". setelah makan, kami kembali kerumah tulang dan bermalam disana
Sabtu, 31 Desember 2016
kami berangkat menuju medan, dan Bang Tomy tinggal di rumah tulang karena tujuan ke medan adalah rumah dari keluarga Papa. sedangkan Bang Tomy adalah keluarga dari Mama. kami pun sampai di medan waktu siang. dan langsung mengemas baju-baju kotor untuk dicuci agar tidak membawa pakaian kotor banyak saat pulang. jadi ini ceritanya ke medan untuk menyuci baju gitu AHAHA. setelah cuci-cuci kami pun kerumah saudara dari Papa yang ada di medan untuk makan-makan dan bernatal + tahun baruan. nyum makan-makan emang da best! yaudah deh habis dari rumah saudara, balik lagi ke rumah Opung
Minggu, 1 Januari 2017
yay sudah tahun baru!! tepat pukul 00.00 keluarga besar dari Papa yang ada di medan berkumpul semua ke rumah opung untuk ibadah tahun baru. dan kami juga makan durian. hokya durian lagi!
paginya, kami ke gereja untuk ibadah dan karena emang hari minggu. sehabis dari gereja, kami kerumah saudara dari Mama yang ada di Medan untuk tahun baruan. setelah dari rumah saudara, kami mencari kuliner. awalnya kami ingin kuliner "Soto Deli". tapi karena saat itu sudah menunjukkan pukul 3 sore. toko sotonya pun sudah tutup. kami pun menanya saudara tentang kuliner yang enak di Medan. dan ia menyarankan "Bakso Amat". ternyata emang benar rasanya enak banget! daging sapinya kerasa sekali. tapi harganya mahal sih disini. yaitu satu porsinya Rp26.000 . itu hanya satu porsi bakso lohya. belum nambah yang lain-lainnya
dari depan |
ini dia baksonya! |
setelah makan, kami pun ke pajak melati. jadi ini kayak pasar gitu, disini harganya murah-murah. 25.000 bisa dapat 2. tapi kualitasnya tidak sama kayak yang di mall-mall loh ya. tapi disini kami tidak beli apa-apa karena tidak ada yang menarik hati /lah dan karena banyak yang tutup juga tokonya
Senin, 2 Januari 2017
yah udah tanggal 2 aja. waktunya balik ke Sidoarjo! antara senang dan sedih sih sebenernya *ea. tapi ini harus tetep balik ke Sidoarjo rek hm. pesawatnya berangkat pagi, tapi ini transit ke Batam. dan akhirnya nyampe di Sidoarjo pas sore
btw videonya udah aku upload di youtube! yang mau lihat, ini dia videonya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
You can ask me whatever you want to ask about this post. But please read the previous comment (because maybe your question already answered) before submitting the comment. Anyways, your comment will be moderated by me. So just click one time and don't spam.